Ketika Fobia Angka 2 Menjangkiti Negeri Ini

March 30, 2019


Tidak ada mitos tidak ada takhayul, tiba-tiba saja banyak yang fobia atau alergi dengan angka 2.
fobia angka 2,arithmophobia,fobia angka


Fobia atau ketakutan berlebihan adalah hal yang wajar, dan bisa diderita oleh siapa saja. Selain rasa takut berlebih, fobia juga kadang diperluas dalam arti sikap antipati dan alergi. Salah satu jenis fobia yang cukup unik dan dianggap sangat sulit disembuhkan adalah fobia terhadap angka, atau disebut Arithmophobia.

Macam-macam Fobia Angka

Fobia jenis ini digolongkan sulit untuk disembuhkan karena terkait dengan kepercayaan terhadap suatu mitos atau takhayul. Contohnya adalah fobia pada angka 4 atau tetraphobia.  Masyarakat di negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Cina, Korea, dan Taiwan umumnya mengalami tetrafobia. Alasannya berangkat dari sebuah mitos. Terutama karena pelafalan angka 4 mirip dengan kata mati/kematian.
Karena itu, jangan heran jika di beberapa gedung bertingkat di negara Asia Timur angka 4 tidak pernah ada atau tidak pernah digunakan sebagai penandaan tingkatan lantai dan angka dalam lift. Untuk menghindari angka 4, pemilik gedung biasanya mengganti dengan inisial F, huruf awal dari kata Four.

Ada pula yang namanya Hexakosioihexekontahexaphobia : takut terhadap angka 666. Angka ini adalah mitos yang dipercaya sejak jaman Yunani kuno. Angka 666 kerap dikaitkan dengan setan dan jumlah binatang. Takhayul terhadap angka 666 semakin mempengaruhi masyarakat Barat sejak diputarnya film The Omen di layar lebar.
Salah satu tokoh dunia yang terkena fobia jenis ini adalah mantan presiden AS, Ronald Reagan. Pada tahun 1989, Nancy dan Ronald Reagan pindah rumah ke daerah di Los Angeles dengan alamat 666 St Cloud Road. Namun karena mengalami fobia ini, keluarga Reagan merubahnya menjadi 668 St Cloud Road.

Satu lagi fobia yang banyak diderita penduduk Amerika dan Eropa adalah Triskaidekaphobia: Takut angka 13.
Banyak orang Amerika dan diyakini terjangkit fobia ini. Salah seorang diantaranya penyanyi dan pencipta lagu, John Meyer. Ia memiliki 14 track di albumnya “Room for Squares”. Namun pada track ke 13 tidak terekam suara apa pun. Bahkan di track ke-13 tersebut tidak ada title-nya di cover album. Diyakini John Meyer pengidap triskaidekafobia.

Lain halnya dengan penduduk di Indonesia. Belakangan ini banyak yang terjangkit diphobia: takut untuk menyebut angka 2.

Seperti ketika Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjend. Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan soal netralitas aparat di pemilu dalam telewicara dengan salah satu stasiun televisi. Saat ditanya tanggapannya mengenai pendataan pemilih oleh pihak kepolisian, Brigjend. Pol. Dedi Prasetyo memberi contoh,
“Ini contohnya ya Mas, andaikata, apa namanya...pendukung 1 kekuatannya 50, pendukung.....B kekuatannya 50, kalau kekuatannya sama, dalam arti tidak militan, ini masih dalam kategori aman."

Potongan video wawancara ini lantas menjadi viral karena keanehannya. Masak angka 1 diperbandingkan dengan huruf B? Di mana-mana perbandingan itu mengambil bentuk yang sama. Angka diperbandingkan dengan angka, huruf diperbandingkan dengan huruf. Namun, dalam telewicara tersebut, Brigjend Dedi seperti menghindari penyebutan angka 2.

Tak hanya Brigjend Dedi yang sepertinya terjangkit difobia, Presiden Jokowi pun tertular fobia angka 2! Saat membuka acara jalan sehat di Kendari Sabtu, 2 Maret 2019 lalu, Presiden Jokowi menghilangkan penyebutan angka 2 dalam hitung mundur yang beliau lakukan.
“Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, jalan sehat ini kita mulai. Lima, empat, tiga, satu!” teriak Jokowi seraya mengangkat bendera dari atas panggung.

Bukan cuma sekali saja Jokowi bersikap antipati terhadap angka 2. Saat mengucapkan selamat kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri pada perayaan ulang tahun ke-72, Jokowi juga menghindari menyebut angka dua.
“Saya sampaikan (selamat) ulang tahun yang ke-71 ditambah 1 dan semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada beliau, memberikan kebahagian kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Jokowi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (23/1/2019) lalu.

Begitu pula ketika Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat (1/2) kemarin. Kunjungan tersebut merupakan kali kedua untuk Jokowi.
"Ini kehadiran saya untuk yang kesatu ditambah satu," kata Jokowi di Ponpes Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2).

Alergi terhadap angka 2 juga ditunjukkan mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama. Melalui postingan vlog di YouTube “Panggil Saya BTP”, urutan vlog melompat, langsung dari 1 ke 3. Tak ada nomor dua. Judul Vlog tersebut adalah BTPVLOG #3-Silaturahmi dengan keluarga Hoegeng. 

Memangnya ada apa dengan angka 2 bagi sebagian penduduk di Indonesia? Apakah ada mitos, takhayul khusus yang melekat pada angka 2 dan begitu menakutkan sehingga harus dihindari penyebutannya?

Hingga saat ini tidak ada penjelasan ilmiah atau literatur sejarah yang bisa menguak misteri, mengapa angka 2 seperti menakutkan bagi beberapa orang. Apakah kamu juga termasuk yang fobia dengan angka 2?


Sumber: Kompasiana




Ketika Fobia Angka 2 Menjangkiti Negeri Ini Ketika Fobia Angka 2 Menjangkiti Negeri Ini Reviewed by Himam Miladi on March 30, 2019 Rating: 5

Download eBook Kumpulan Cerita Pendek Islami

March 19, 2019

cerita pendek islam,cerpen islam,cerita pendek islami,cerpenislami,ebook cerpen islami,ebook cerpen islam,download cerpen islam



Kali ini, saya ingin membagikan ebook yang berisi kumpulan cerita pendek islami. Ada 13 Cerita Pendek Islam dalam ebook yang bisa kamu download dan kamu baca. Dari 13 Cerita Pendek tersebut, 3 cerita pendek menjadi favorit saya.
Pertama adalah cerita Akhwat Mubazir. Ditulis dengan bahasa yang gaul, menceritakan persahabatan seorang mahasiswi biasa dengan akhwat mahasiswi keturunan yang kaya raya. Simak bagaimana tingkah Rara saat melihat dua sahabatnya Sisi dan Meilin membelanjakan uangnya dengan berlebihan.

Cerita kedua yang jadi favorit adalah Kasih dari Sang Pengasih. Ditulis secara kolaborasi oleh dua penulis muda, cerita ini mengisahkan seorang pengusaha Cina yang menjadi muallaf di sisa waktu hidupnya.

Cerita ketiga yang saya sukai adalah Inilah Waktu Yang Tepat Untuk Menikah. Menceritakan kisah seorang da'i muda yang memilih menikah dengan wanita non muslim. Mengapa ia melakukannya, padahal ia dikenal sebagai ustadz yang sholeh?

Silahkan diunduh di tautan berikut ini atau pada gambar di atas:

Download Kumpulan Cerita Pendek Islami


Untuk pesan ke admin, silahkan kontak ke nomor WA di tautan ini:

Pesan ke Admin



Download eBook Kumpulan Cerita Pendek Islami Download eBook Kumpulan Cerita Pendek Islami Reviewed by Himam Miladi on March 19, 2019 Rating: 5
Powered by Blogger.