Islam Madzhab "GOOGLE"

Siapa yang tidak kenal dengan “Google”? Sebuah mesin pencarian data di internet yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Bin, yang hari ini telah berkembang sedemikian besarnya mempengaruhi kehidupan manusia. Hanya dengan mengetikkan sebuah kata kunci tertentu, seseorang dengan sangat mudah akan mendapatkan informasi yang ia inginkan. Dari informasi bisnis, politik, infortainment, kajian ilmiah, hingga agama.

Kemudahan mendapatkan informasi instan melalui internet ini tentu saja memiliki sisi positif yang sangat berguna bagi umat manusia. Tanpa perlu banyak bersusah-payah dan membuang banyak waktu seperti dengan membaca literatur buku di perpustakaan misalnya, seseorang bisa mendapatkan informasi yang ia inginkan dengan lebih cepat. Tapi tentu saja, kemudahan ini bukannya tanpa efek buruk. Apalagi jika informasi yang dimaksud berupa informasi yang bertema cukup sensitif seperti agama.

Agama, sebagai sebuah ideologi yang diyakini oleh seseorang sebagai sebuah kebenaran merupakan sesuatu yang sangat prinsipil, dan karenanya amat sensitif bagi sebagian orang. Seseorang yang hanya mengandalkan “Mbah Google” untuk mengetahui ‘kebenaran’ sebuah keyakinan, meski pun bisa-bisa saja, sangat mungkin ia akan terjebak dalam apa yang bisa kita sebut ‘the dark side of internet’.

Sisi Gelap Internet

Sebagai sebuah media bebas, di mana setiap orang -dengan motif-motif dan kepentingan-kepentingan tertentu yang ditujunya- bisa mengemukakan pendapatnya mengenai suatu masalah tertentu. Baik ia memang kompeten dalam bidang tersebut mau pun tidak. Baik ia memang berniat memberikan informasi yang benar, mau pun sebaliknya, hendak mendistorsi fakta tertentu demi kepentingan tertentu.

Agama, sebagai sebuah ‘sacred item’ yang banyak diagungkan oleh seseorang, dan bahkan mereka sampai berani mati untuk membelanya dalam hal ini merupakan sebuah objek yang sangat berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung-jawab. Kita bisa mengecek dengan mudah, betapa banyak informasi-informasi tentang agama beserta aliran-alirannya di internet yang sebagian besar didominasi oleh jenis-jenis informasi sampah yang isinya hanya hasutan, provokasi, menebar kebencian, arogansi, dan semangat jihad yang salah arah. Di sinilah, bahaya besar yang mengancam semangat persatuan umat mengintai kita. Nyawa bisa melayang karenanya. Anak-anak bisa diyatimkan, dan istri-istri bisa dijandakan olehnya.

Di luar negeri seperti Suriah, Irak, Pakistan, juga di negeri-negeri Barat seperti Amerika dan Perancis, kita mendengar berita-berita yang mempertegas hal ini. Betapa isu-isu sektarian sangat efektif digunakan oleh pihak-pihak yang berniat buruk untuk mengadu domba umat beragama. Begitu juga di tanah air tercinta, kasus Ahmadiyah, Gereja Yasmin, dan yang paling baru, pembakaran rumah, pesantren, dan masjid 300 warga Syi’ah Sampang.

Selain memang karena pemerintah yang lalai dan munculnya tokoh-tokoh berjiwa setan namun memakai jubah ulama yang memperkeruh suasana, hal yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan adalah peran penyebaran informasi-informasi negatif, provokatif, dan penebar kebencian di internet yang begitu mudah kita dapatkan dengan mengetik kata kunci tertentu di ‘Mbah Google’..

Tentu saja, mengvonis ‘Mbah Google’ itu buruk adalah kenaifan, tetapi jika seseorang yang berusaha mencari kebenaran hanya dengan bermodal mengetik “kata kunci” yang bersesuaian dengan opini awalnya, itu artinya ia sedang menciptakan dirinya sebagai individu yang kehilangan semangat berfikir dan semangat kritis karena menginginkan segala sesuatu dengan instan. Padahal sangat bolah jadi, informasi atau analisis yang ia telan ini tak lebih dari gundukan sampah pemikiran yang diramu dari fanatisme buta, kepicikan paradigma, dan kebencian tak terkendali pihak-pihak tertentu yang mengorkestrakannya dari menara gading di negeri antah barantah sana.

Anda mau menjelek-jelekkan “kelemahan” Kristen? Ada banyak di internet. Tapi jangan lupa, bukti-bukti tentang “keburukan” Islam juga bejibun. Kalau anda benci Syiah misalnya, Anda bisa memperolah ratusan ribu bahkan jutaan halaman yang menyediakan informasi instan bahkan manipulatif dengan mengetik “Kesesatan Syiah”. jutaan jumlahnya. atau ingin mencaci maki Sunni atau NU? anda bisa dengan mudah memperolehnya juga dengan mengetik kata “Kesesatan Sunni”, "bid'ah NU", etc...

Semua itu dapat Anda peroleh dengan mudah, terutama jika Anda tidak kritis dengan yang anda baca dan mulai berasumsi bahwa semua yang anda baca adalah kebenaran yang mutlak (apalagi jika sesuai pendapat awal anda). Lalu dengan sangat ceroboh mengetukkan palu vonis sesat-kafir-halal darahnya pada mereka yang berbeda dengan Anda.

Inilah Islam madzhab “Google”.



Islam Madzhab "GOOGLE" Islam Madzhab "GOOGLE" Reviewed by Himam Miladi on December 20, 2013 Rating: 5

No comments:

Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini

Powered by Blogger.