4 Kisah Ujian Hidup di dalam Surah Al-Kahfi

ashabul kahfi,surah al kahfi,kisah islami
Di dalam surah Al-Kahfi, juga terkandung 4 kisah yang berhubungan dengan berbagai cobaan dari Allah yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari



Ada beberapa hadis tentang keutamaan membaca dan menghafal Surah Al-Kahfi (surah ke-18). Di antaranya adalah:

Dari Abu Darda, Rasulullah () bersabda: "Siapa pun yang menghafal sepuluh Ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, akan dilindungi dari (pencobaan) Ad-Dajjal." (HR Muslim, Tirmidhi dan Abu Dawuud; Sahih)

Dalam riwayat lain, Rasulullah () bersabda: "(Barangsiapa mengingat) sepuluh Ayat terakhir Surat Al-Kahfi, dia akan dilindungi dari (pencobaan) Ad-Dajjal (Dajjal)." (Riyadus Shalihin: 1021; Sahih)

Dari Abu Said melaporkan Nabi () bersabda, "Jika seseorang membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, cahaya akan bersinar terang baginya sampai Jumat berikutnya." (HR Baihaqi, Hasan)

Dari Al-Barra bin Azib, melaporkan seorang pria sedang membaca Surat Al-Kahfi, dan seekor kuda diikat dengan dua tali di sampingnya. Saat dia sedang membaca, awan menaungi dia, dan ketika awan itu mulai mendekat, kuda itu mulai menginjak-injak dengan keras. Pria itu datang kepada Rasulullah () di pagi hari dan menceritakan kejadian itu kepadanya. Nabi () berkata, "Itu adalah ketenangan (sakinah) yang turun sebagai akibat dari membaca Al-Qur'an." (HR Bukhari-Muslim; Sahih)

Surah Al-Kahfi  tidak hanya memuat cerita tentang Ashabul Kahfi, para pemuda beriman yang ditidurkan oleh Allah di sebuah gua. Di dalam surah Al-Kahfi, juga terkandung 4 kisah yang berhubungan dengan berbagai cobaan dari Allah yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

1. Ujian Iman- Kisah Ashabul Kahfi (Orang-orang yang mendiami gua)

Ini adalah kisah pertama yang disebutkan dalam Surah Al-Kahfi .  Kisah para pemuda yang beriman dan tinggal di negeri yang rajanya menyembah berhala (musyrik). Suatu ketika, sang raja memerintahkan setiap rakyatnya untuk ikut menyembah berhala, dan yang tidak mau mengikutinya akan dibunuh. Namun, sekelompok pemuda bangsawan menolak dan tetap beriman kepada Allah. Agar terhindar dari kekejaman sang raja, para pemuda ini kemudian menyingkir ke sebuah gua dan dengan tekun terus beribadah kepada Allah.

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا - ١٠

“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”

Allah kemudian menutup telinga mereka dan membuat para pemuda tersebut tertidur selama 309 tahun. Ketika mereka bangun, terkejutlah mereka ketika tahu berapa lama mereka sudah tertidur dan seluruh penduduk negeri mereka sudah beriman. (QS Al-Kahfi: 9-26)

2. Ujian Kekayaan - Kisah si kafir yang kaya dan si miskin yang beriman

Cerita kedua adalah tentang dua orang laki-laki. Yang satu orang kafir, kaya raya, memiliki 2 kebun anggur yang selalu berbuah. Dan yang satunya lagi miskin namun beriman.

Si orang yang kaya ini selalu membanggakan kekayaannya, dan setiap bertemu dengan si miskin dia berkata, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.”

Setiap kali memasuki kebunnya, si kaya dengan sikap angkuh berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.”

Kawannya, si miskin menasihati untuk selalu ingat bahwa semua yang sudah didapatkannya adalah atas kehendak Allah. Dan hendaknya selalu mengucapkan,

مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ

”Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.”

Hingga suatu ketika, Allah membalikkan keadaan dirinya. Kebun anggur yang selama ini dia banggakan hancur, dan harta kekayaannya musnah. Si kaya ini pun menyesal dan berkata, “Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.” Namun sudah terlambat! (QS Al-Kahfi, 18: 32-44)

Hikmah dari kisah ini adalah bahwa harta dan anak-anak hanya perhiasan kehidupan dunia. Amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Allah serta lebih baik untuk menjadi harapan.

3. Ujian Ilmu Pengetahuan – Kisah Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم)dan Nabi Khidir (عَلَيْهِ السَّلاَم)

Kisah ketiga adalah tentang ujian ilmu pengetahuan. Suatu ketika seseorang dari Bani Israil bertanya kepada Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم) siapa yang paling alim (memiliki pengetahuan paling banyak di dunia ini)? Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم) menjawab “Aku” karena menganggap dirinya sebagai Nabi Allah memiliki sebagian besar pengetahuan di "Dunya" ini. Nabi Musa   (عَلَيْهِ السَّلاَم) lupa bahwa Dia yang yang telah menciptakan dunia ini memiliki semua pengetahuan lebih dari siapa pun. Maka Allah menegurnya karena dia tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah Taala. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya, "Aku mempunyai seorang hamba di tempat pertemuan dua laut yang lebih alim daripadamu." (Riwayat al-Bukhari dari Ubay bin Ka'ab).

Dalam wahyu tersebut, Allah menyuruh Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم)agar menemui orang itu dengan membawa seekor ikan dalam kampil (keranjang), dan di mana saja ikan itu lepas dan hilang di situlah orang itu ditemukan. Orang yang ditemui Nabi Musa tersebut adalah Nabi Khidir  (عَلَيْهِ السَّلاَم).

Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم)kemudian memohon agar bisa mengikuti Nabi Khidir  (عَلَيْهِ السَّلاَم) untuk belajar.  Nabi Khidir  (عَلَيْهِ السَّلاَم)mengatakan bahwa Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم)tidak akan bisa sabar. Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم)berjanji dia akan sabar dan tidak akan bertanya apa pun sebelum Nabi Khidir  (عَلَيْهِ السَّلاَم)menjelaskan setiap perbuatan yang dilakukannya.  Ternyata Nabi Musa  (عَلَيْهِ السَّلاَم)tidak bisa bersabar menyaksikan Nabi Khidir  (عَلَيْهِ السَّلاَم)berbuat baik kepada orang yang kikir, yang tidak mau memberikan jamuan kepadanya. dan  mengomentari perbuatan Nabi Khidir  (عَلَيْهِ السَّلاَم)dengan berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk pekerjaan yang telah kaulakukan itu.” (QS Al-Kahfi, 18: 60-82)

Hikmah dari kisah ini adalah Kesabaran dalam menuntut ilmu harus dimiliki oleh semua penuntut ilmu. Tanpa kesabaran niscaya muncul ketergesa-gesaan yang pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan.

4. Ujian Kekuasaan – Kisah Raja Dzulqarnain dan Yakjuj Makjuj

Kisah keempat adalah tentang raja besar Dzulqarnain yang bepergian ke seluruh dunia untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan menyebarkan kebaikan ke mana pun dia pergi.  Sesungguhnya Allah-lah yang memberikan kekuasaan kepada Dzulqarnain untuk menjelajahi alam ini sebagaimana yang dia kehendaki sehingga dia sampai kepada semua pelosok dunia dan menguasai kerajaan-kerajaan bumi. Allah juga telah memberikan kepadanya cara-cara untuk mencapai segala maksud dan tujuannya karena Allah telah memberikan kepadanya ilmu pengetahuan yang cukup, kekuasaan yang luas dan alat perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya itu.

Suatu ketika Dzulqarnain sampai ke suatu negeri yang penduduknya merasa terancam dengan adanya Yakjuj Makjuj. Penduduk negeri tersebut meminta Dzulqarnain membuatkan dinding penghalang, dan mereka akan memberi imbalan. Dzulqarnain mengatakan bahwa apa yang sudah diberikan Allah kepadanya jauh lebih baik daripada imbalan apa pun yang bisa ditawarkan kepadanya.

Hikmah dari kisah ini adalah betapa pun berkuasanya seseorang, itu semua diperolehnya dari Allah, dan hendaknya kekuasaan dan kekuatan tersebut dipergunakan untuk kebaikan dan menolong umat manusia. (QS Al-Kahfi, 18: 83-99)


4 Kisah Ujian Hidup di dalam Surah Al-Kahfi 4 Kisah Ujian Hidup di dalam Surah Al-Kahfi Reviewed by Himam Miladi on May 05, 2022 Rating: 5

No comments:

Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini

Powered by Blogger.