Suatu
hari Plato didatangi oleh seorang pemuda yang adalah muridnya. Pemuda
ini berkata pada Plato : "Guru, terus terang saya bingung dengan apa
yang disebut sebagai CINTA dan PERNIKAHAN. Bisakah guru memberitahu saya
seperti apakah cinta dan pernikahan itu
Setelah
sempat berpikir sejenak Plato berkata pada muridnya : "Sebelum saya
menjawab saya ingin meminta kamu melakukan sesuatu terlebih dahulu.
Pergilah ke padang rumput di sebelah utara. Di musim semi seperti ini
biasanya padang itu akan ditumbuhi oleh berbagai macam bunga yang indah.
Carilah bunga yang menurutmu paling indah dan petiklah satu untuk kamu
bawa kemari. Saat kamu menemukan bunga terindah itu, kamu akan menemukan
cinta. Tapi ingat!!! Kamu hanya boleh berjalan maju sekali dan tidak
boleh mundur lagi."
Berangkatlah pemuda itu....
dan
2 jam kemudian ia kembali pada Plato dengan tangan kosong. "Mengapa
kamu tidak membawa bunga yang kuminta? Apakah di sana tidak ada bunga
yang tumbuh?" Pemuda itu menjawab dengan wajah suram "Di sana ada
banyak bunga yang indah, Guru. Masalahnya... setiap saya ingin memetik
sebuah bunga, saya berpikir bahwa jangan-jangan di depan sana akan ada
bunga yang jauh lebih indah. Karena saya terus berpikir demikian,
akhirnya saya sampai di ujung padang dan tidak ada bunga lagi di sana."
Plato mengangguk-angguk. "Ya, ITULAH CINTA...
sekarang saya mohon kamu lakukan satu lagi permintaan saya. Pergilah ke
hutan di sebelah selatan, dan tebanglah sebuah pohon yang menurutmu
paling sehat dan kualitas kayunya paling bagus."
1
jam kemudian pria itu kembali kepada Plato sambil membawa sebatang
pohon. Plato tersenyum (tanpa menyeringai) dan bertanya : "Apakah kamu
sudah menemukan pohon terbaik?" Pemuda itu menjawab : "Kali ini saya
tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Saya berjalan dan melihat
sebuah pohon yang saya rasa sangat baik. Karenanya segera saya tebang
dan saya tidak lagi melihat-lihat pohon lain (bukan lihat kebunku lhoo
yaa). Saya yakin bahwa pilihan saya tepat dan segera membawanya ke
sini."
Plato mengangguk-angguk (kali ini tersenyum lebar, hampir menyeringai). Sesaat kemudian, ia berkata pada muridnya : "ITULAH PERNIKAHAN........CINTA adalah ketika
kamu dapat menahan keinginanmu akan kesempurnaan. Waktu tidak bisa
berjalan mundur dan hanya cinta yang memungkinkan kamu menerima apa
adanya. Lalu, PERNIKAHAN adalah kelanjutan dari CINTA itu sendiri, yaitu proses untuk mendapatkan kesempatan kedua. Ketika kamu terlalu menginginkan kesempurnaan dalam pernikahan, maka justru kamu tidak akan mendapatkan apa-apa."
Cinta dan Pernikahan
Reviewed by Himam Miladi
on
October 22, 2013
Rating:
No comments:
Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini