Alif: Addib (didiklah adab). Didiklah anak sopan santun
Ba’: Bayyin (jelaskan). Jelaskan pendapat dan nasehat Ayah dan Bunda.
Ta’: Ta’assaf (minta maaflah). Tak ada aib bagi orang tua untuk meminta maaf kepada anaknya.
Tsa’: Tsaqqif (didiklah). Didiklah anak Anda dan bekali mereka dengan pengetahuan. Pengetahuan yang membantu anak membangun kepribadian yang bijak.
Jim: Jaahid (berjihadlah). Berjihadlah bersama anak-anak Anda di jalan Allah. Jenis-jenis jihad sangat banyak, dan berperang di jalan Allah adalah tingkatan yang tertinggi.
Ha: Habbib (buat mereka mencintai). Buatlah mereka mencintai kebaikan.
Kha: Khaalil (jadilah teman). Jadilah teman bagi putra putri Anda. Jadilah teman bicara bagi mereka untuk memahami maksud mereka dan mengetahui rahasia-rahasia mereka. Jadilah kawan bagi mereka untuk selalu menasihati dan mengarahkan mereka.
Dal: Daafi’ (belalah). Belalah putra Anda. Jangan biarkan mereka menjadi umpan empuk Iblis dan para tentaranya, baik dari golongan jin dan manusia.
Dzal: Dzakkir (beri peringatan). Karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana dalam firman Allah di surat Adz-Dzariyat : 55.
Ra: Raghghib (beri harapan). Berilah harapan untuk meraih surga yang paling tinggi.
Za: Zayyin (hiasilah). Hiasilah kata dan ucapan Anda. Kata-kata yang baik mempunyai pengaruh di dalam jiwa anak.
Sin: Sallim (ucapkan salam). Ucapkan salam kepada putra dan putri Anda.
Syin: Syaarik (temanilah). Temanilah putra dan putri Anda dalam tanggung jawab mereka ketika mereka meminta Anda secara langsung.
Shad: Shil (eratkan hubungan). Eratkan hubungan Anda dengan anak. Ajarkan mereka bagaimana menjaga tali silaturahmi dengan kerabat. Ini adalah ajaran agama Islam dan merupakan salah satu prinsip interaksi dalam beragama.
Dhad: Dhaarib (ajari bertransaksi). Ajari anak Anda bertransaksi yang halal seperti berdagang dan jual beli. Agama kita menganjurkan kita untuk tidak mengemis, menyerah atau menggantungkan diri pada orang lain.
Tha: Thabbib (obati). Obati putra-putri Anda. Jangan telantarkan mereka karena kesibukan Anda atau prasangka buruk. Bersegeralah bertindak untuk menjaga mereka dari sakit dan efek negatif yang ditimbulkan.
Dzhai: Dzhallil (lindunglah). Naungi anak Anda dengan cinta, kasih sayang dan perlindungan.
‘Ain: ‘Allim (ajarkan). Ajarkan putra-putri Anda dalam ilmu agama dan dunia agar mereka mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik- baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Ghoin: Ghayyir (ubahlah). Ubahlah perilaku Anda yang dipandang tidak sedap oleh putra putri Anda baik dengan cara berhenti dari perilaku tidak terpuji atau menambah perilaku yang terpuji.
Fa: Farriq (bedakan). Bedakan antara generasi Anda dan generasi putra putri Anda. Bedakan antara cara pandang Anda dengan cara pandang mereka. Ini bukan berarti kita membiarkan mereka dengan keadaan mereka sehingga mereka menjadi generasi yang tidak sesuai dengan keluarga.
Qof: Qobbil (ciumlah). Ciumlah anak Anda setiap hari. Demikian juga izinkan mereka mencium Anda dan pasangan Anda setiap hari.
Kaf: Karrim (muliakan). Muliakan putra putri Anda. Jauhkan mereka dari kehinaan, kerendahan dan tuduhan kebodohan, bersikap menyia-nyiakan dan buruk etika.
Lam: Laamis (sentuhlah). Sentuhlah anak Anda. Jangan jauhkan dia dari sentuhan yang akan menanamkan cinta di dalam hatinya.
Mim: Maazih (bergurauhlah). Berguraulah dengan anak-anak Anda. Ajaklah mereka bermain. Berikan kebahagiaan di dalam jiwa mereka.
Nun: Naaqisy (ajaklah berdialog). Ajaklah anak Anda berdialog. Ajaklah dia diskusi. Tanda kepribadian seseorang adalah ucapakannya dan bagaimana dia menggunakannya.
Ha: Haddi (tenangkan). Tenangkan diri Anda. Jangan panik dan bersabarlah. Apakah Anda mengira hari, minggu atau bulan berlalu begitu saja tanpa terjadi permasalahan, percekcokan atau perbedaan pendapat? Tentu saja tidak. Ketika terjadi permasalahan, pastikan anak-anak Anda melihat Anda dalam keadaan tenang hingga mereka dapat bersimpati kepada Anda.
Wau: Waddi (antarkan). Antarkan dan jemputlah. Anak memiliki hak untuk diperhatikan hingga mereka merasakan cinta kita kepada mereka.
Ya: Yassir (mudahkan). “Mudahkanlah jangan kalian buat susah”, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara hak anak atas orang tuanya adalah mendapatkan kemudahan dalam berinteraksi. Jangan menuntut anak Anda sesuatu yang tidak mereka bisa. Jika Anda ingin ditaati, mintalah sesuatu yang bisa dikerjakan. Kadang anak tidak bisa melaksanakan tugas yang diberikan. Tolonglah mereka. Kadang mereka gagal dalam menjalankan tugas. Mintalah dan doronglah mereka untuk berusaha lagi di lain waktu.
*Diadaptasi dari kitab / buku : “Kaifa Takuuna Abawaini Mahbubaini”( Menjadi Orangtua yang Dicintai Anak )oleh : Dr. Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini, Abyan 1429
Abjad Cinta Untuk Keluarga
Reviewed by Himam Miladi
on
February 04, 2016
Rating:
No comments:
Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini