Hilangnya Suasana Khas Ramadan
Setahun yang lalu menjelang Ramadan,
masjid dan surau di kampung bersolek menyambut datangnya bulan suci umat Islam.
Lantai disapu, karpet tersimpan di gudang digelar untuk menampung jamaah yang
membludak sampai ke halaman. Dinding yang kusam dicat kembali. Tempat wudhu
yang airnya sering macet lekas diperbaiki.
Sekarang menjelang Ramadan, masjid
dan surau di kampung masih sepi. Karpet digulung, lantai dibersihkan dengan
cairan disinfektan.
Setahun yang lalu menjelang Ramadan,
area pemakaman ramai dikunjungi peziarah. Anak-anak kampung menawarkan diri untuk
membersihkan rumput yang tumbuh liar hingga ada yang menutupi batu nisan. Tentu
dengan imbalan seikhlasnya. Sementara para pemuda sibuk mengatur parkir dan
lalu lintas di depan pemakaman.
Sekarang menjelang Ramadan, pemakaman
sepi selayaknya demikian. Tak ada penjual bunga tujuh rupa di pinggir jalan.
Setahun yang lalu menjelang Ramadan,
ibu-ibu membuat aneka hidangan, terutama jajanan apem. Sore harinya, mereka
saling berkunjung sembari menyerahkan aneka hidangan yang sudah mereka buat.
Sekarang menjelang Ramadan, ibu-ibu
pusing tujuh keliling. Jangankan membuat jajanan, mereka harus mengetatkan ikat
pinggang lantaran penghasilan tak kunjung didapatkan.
Setahun yang lalu di bulan Ramadan,
pasar takjil digelar di mana-mana. Ramai orang berbelanja untuk persiapan
berbuka puasa. Sekarang di bulan Ramadan tahun ini, pasar takjil mungkin tak
ada lagi.
Pandemi Covid-19 Mengubah Suasana Khas Ramadan
Ramadan tahun ini memang berbeda.
Suasana khas Ramadan yang pernah kita jumpai sejak kecil tak akan kita rasakan
kembali. Semua gara-gara pandemi Covid-19.
Pemerintah melalui Kementerian Agama
sudah menghimbau agar umat Islam menjalankan ritual ibadah puasa Ramadan di
rumah saja. Tidak diperkenankan shalat tarawih berjamaah di masjid. Tidak
diperbolehkan buka puasa bersama di restoran-restoran. Demi mencegah penyebaran
virus corona.
Majelis Ulama Indonesia juga tak
tinggal diam. Dalil-dalil dari fiqh wabah dikeluarkan, agar umat paham bahwa
menjalankan ibadah di rumah selama Ramadan tak akan mengurangi nilai pahalanya.
4 Keistimewaan Bulan Ramadan yang Tak Akan Hilang
Sedihkah kita dengan suasana khas
Ramadan yang hilang?
Tentu saja. Namun, hendaknya
kesedihan itu tidak menghalangi kekhusyu’an kita menjalankan ibadah puasa bulan
Ramadan. Wabah penyakit Covid-19 tidak akan menghilangkan sedikit pun
keistimewaan bulan Ramadan berikut ini:
1 Hanya di bulan Ramadan, Allah membuka pintu surga dan menutup pintu neraka
Sedikit saja amal perbuatan umat
Islam yang berpuasa di bulan Ramadan, itu bisa mengantarkannya ke surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadisnya,
"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan setan-setan terbelenggu."(HR Muslim).
2. Hanya di bulan Ramadan, Allah mengobral pengampunan
Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik
apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak
mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat
dan berjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi.
Karena dosa manusia itu bertumpuk-tumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni." (H.R. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
3. Hanya di bulan Ramadan, Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia
Saking mulianya Allah menggambarkan
malam itu nilainya lebih dari seribu bulan.[1] Dikatakan mulia, lantaran
di malam itulah ayat pertama Al Qur'an diturunkan. Juga begitu banyak anugerah
Allah dijatuhkan pada umat-Nya.
4. Hanya di bulan Ramadan, umat Islam diberi kesempatan sangat besar untuk mendapatkan gelar takwa
Takwa adalah gelar tertinggi yang
dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan
tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar takwa, ia
dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan, puasa di
bulan Ramadan adalah sarana untuk mendapatkan gelar takwa itu.
"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS al-Baqarah: 183).
Nah, dengan 4 keistimewaan bulan Ramadan tersebut, masihkah kita bersedih lantaran
berpuasa di kala ada pandemi? Masihkah kita berduka lantara tidak akan
menjumpai suasana khas bulan Ramadan karena ada wabah corona?
Kawan, selamanya bulan Ramadan adalah
bulan suci yang sangat istimewa. Selamanya bulan Ramadan adalah bulan yang
dicemburui 11 bulan lainnya. Mari kita sambut bulan Ramadan dengan hati
gembira. Mari kita siapkan jasmani dan rohani sebaik-baiknya untuk menyambut
bulan yang sangat mulia ini. Agar kita dapat berpuasa secara sempurna,
sekalipun pandemi Covid-19 masih menyelimuti negeri ini.
4 Keistimewaan Bulan Ramadan yang Tak Akan Hilang
Reviewed by Himam Miladi
on
April 19, 2020
Rating:
No comments:
Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini