Hafal Al-Quran di Usia 82 Tahun

 

Salah satu keajaiban Al-Quran adalah Kitab Allah ini mudah untuk dihafalkan, bagi siapa pun yang ingin menghafalnya. Tidak memandang usia, jenis kelamin, profesi, maupun tingkat pendidikan.

hafal al-quran di usia 82 tahun,metode menghafal al-quran,cara menghafalkan al-quran
Ummu Shalih berhasil menghafalkan Al-Quran di usia 82 tahun (dok.pri)


Tidak ada satu pun buku, bahkan juga tidak dengan kitab-kitab suci agama lain yang begitu mudahnya dihafalkan.

Mudah untuk membuktikan keajaiban ini. Tanyakan pada siapa pun juga, adakah dia bisa mengingat satu paragraf, atau mungkin satu kalimat utuh dari sebuah buku yang pernah dibacanya?

Hampir tidak ada orang yang bisa mengingat dan menghafalkan buku-buku yang pernah dia baca, apalagi sampai ke detil susunan kalimat dan kata-katanya.

Bandingkan dengan Al-Quran. Ada jutaan muslim di seluruh dunia yang dapat menghafal seluruh firman Allah di dalam Al-Quran. Dari anak-anak yang belum tamat sekolah dasar, hingga nenek berusia 82 tahun!

Ya, salah satu bukti keajaiban Firman Allah ini bisa kita lihat pada diri Ummu Shalih, seorang nenek berusia 82 tahun yang sudah hafal Al-Quran 30 Juz pada usia 82 tahun. Dan yang lebih ajaib lagi adalah, Ummu Shalih berhasil menghafalkan Al-Quran hanya dalam kurun waktu sekitar 12 tahun!

Wawancara dengan Ummu Shalih, nenek berusia 82 yang hafal 30 Juz Al-Quran ini pertama kali dimuat di majalah Ad-Dakwah No. 1552, edisi 17 Rabiul Awwal 1417 Hijriah (1 Agustus 1996). Hingga sekarang, petikan wawancara ini sudah diterbitkan di berbagai situs dan majalah Islam, untuk memotivasi siapa pun yang ingin belajar Al-Quran dan menghafalkan Al-Quran.

Berikut petikan wawancaranya:

Q1: Apa motivasi yang mendorong Anda untuk menghafalkan Al-Quran pada usia yang setua ini?

Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Quran sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadi hafizhah Al-Quran seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat – kira-kira 3 juz.

Ketika remaja, aku menikah. Setelah itu aku sibuk dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 orang anak, suamiku wafat. Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka.

Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga maka waktuku pun kembali luang. Dan hal yang pertama kali aku tunaikan adalah mencurahkan tenaga dan waktuku untuk mewujudkan cita-cita agungku yang tertunda untuk menghafal Kitabullah.

Q2: Bagaimana awal perjalanan Anda dalam menghafal?

Aku mulai menghafal kembali ketika putri bungsuku masih duduk sekolah menengah. Dia salah satu putriku yang paling dekat denganku, dan dia sangat mencintaiku. Sebab kakak-kakak perempuannya telah menikah dan disibukkan dengan kehidupan baru mereka. Sedangkan, dia (putri bungsuku) tinggal bersamaku. Dia sangan santun, jujur dan mencintai kebaikan.

Putri bungsuku pun bercita-cita untuk menghafal Al-Quran – dan guru-gurunya juga sangat mendorong dirinya. Dari sinilah, saya dan juga putri bungsuku menghafal Al-Quran, setiap hari 10 ayat.

Q3: Bagaimana metode yang Anda gunakan untuk menghafal?

Setiap hari, kami hanya menghafal 10 ayat saja. Pada ba’da Ashar, kami selalu duduk bersama. Putriku membaca ayat, kemudian aku menirukannya hingga 3 kali. Setelah itu putriku menerangkan makna dari ayat-ayat yang kami baca. Lantas membaca kembali ayat-ayat tersebut hingga 3 kali.

 

Keesokan harinya, sebelum berangkat ke sekolah putriku mengulangi ayat-ayat tersebut untukku. Tak cukup itu saja, saya pun menggunakan tape recorder untuk mendengar murattal Syaikh Al-Hushairi dan aku mengulanginya hingga 3 kali. Aku pun mendengar murattal tersebut pada sebagian besar waktuku.

Kami menetapkan hari Jum’at, khusus untuk mengulangi kembali (murajaah) ayat-ayat yang kami hafal selama satu pekan. Demikian seterusnya, saya dan putri bungsuku selalu menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan cara tersebut.

Q4: Kapan Anda selesai menghafal seluruh Al-Quran?

Kira-kira 4,5 tahun berjalan aku sudah hafal 12 juz dengan cara yang saya telah sebutkan. Kemudian putriku pun menikah. Ketika suaminya mengetahui kebiasaan kami, dia pun mengontrak sebuah rumah yang dekat dengan rumahku untuk memberikan kesempatan kepadaku dan putriku untuk menyempurnakan hafalan kami.

Semoga Allah membalas kebaikan menantuku dengan kebaikan yang lebih baik. Dialah yang selalu menyemangati kami, bahkan terkadang dia menemani kami untuk menyimak hafalan kami, menafsirkan ayat-ayat yang kami baca, dan juga memberikan pelajaran-pelajaran berharga kepada kami.

Tiga tahun kemudian, putriku disibukkan dengan urusan anak-anaknya dan pekerjaan rumahnya. Sehingga tidak bisa melazimi kebiasaan yang telah kami jalani. Putriku pun merasa khawatir hafalanku menjadi terbengkalai. Maka, putriku pun mencarikan untukku seorang guru agar dapat menemaniku menyempurnakan hafalanku. 

Dengan taufik Allah Azza wa Jalla aku pun telah sempurna menghafal seluruh Al-Quran. Semangat putriku pun masih membara untuk menyusulku menjadi hafidzah Al-Quran. Bahkan, tidak mengendur sedikit pun.

Artikel Lengkap Petikan Wawancara dengan Ummu Shalih bisa didownload dan dibaca di sini
Hafal Al-Quran di Usia 82 Tahun Hafal Al-Quran di Usia 82 Tahun Reviewed by Himam Miladi on April 13, 2022 Rating: 5

No comments:

Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini

Powered by Blogger.