Keutamaan Tadarus Al-Quran di Masjid

tadarus al-quran,tadarus,bulan al-quran
Bulan Ramadan adalah bulan untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan Al-Quran kita (Antarafoto/Yulius Satriya Wijaya)



Bulan Ramadan adalah bulan Al-Quran. Abdullah ibn ‘Abbas (radiyallahu ‘anhuma) meriwayatkan bahwa:

“Rasulullah () adalah orang yang paling dermawan dari semua orang. Dan beliau akan meningkatkan kedermawanannya selama Ramadan, ketika Jibril ('alayhis salam) biasa bertemu dengannya. Jibril ('alayhis salam) akan menemuinya setiap malam di bulan Ramadan untuk memeriksa bacaan Al-Qur'an. Rasulullah () bahkan lebih murah hati daripada angin yang adil.” (Sahih Bukhari, Hadis: 6)

Menurut Imam Hafiz Ibnu Hajar dalam komentarnya di kitab Fathul Bari, narasi hadis “memeriksa Al-Quran” maksudnya adalah masing-masing (Rasulullah dan Jibril) membaca satu sama lain seluruh Al-Quran (yang diwahyukan hingga Ramadan tertentu). Dengan kata lain, Rasulullah membacakan Al-Quran kepada Jibril (untuk dikoreksi), dan Rasulullah kemudian mendengarkan bacaan Jibril (untuk diikuti/ditirukan).

Dengan mengambil dasar dari hadis tersebut, maka boleh dibilang bulan Ramadan adalah bulan untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan Al-Quran kita. Dan, tidak ada cara yang paling baik untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan Al-Quran selain daripada dengan Tadarus Al-Quran.

Membaca Al-Quran secara tadarus di masjid-masjid sudah dilakukan sejak jaman kekhalifahan Umar bin Khattab (radhiallahu anhu). Diriwayatkan dari Abi Ishaq al-Hamdani, bahwa Ali bin Abi Thalib (radhiallahu anhu) keluar pada awal Ramadan, lentera dinyalakan dan kitab Allah dibaca di masjid-masjid. Ketika itu, Ali berkata, "Semoga Allah menerangimu, wahai Umar dalam kuburmu, sebagaimana engkau telah menerangi masjid-masjid Allah dengan al-Quran”.

Secara kaidah, membaca Al-Quran secara tadarus disebut dinamakan sebagai (قراءة الإدارة), yakni membaca Al-Quran dalam satu kelompok majelis secara bergiliran, untuk diperbaiki bacaan dan penguasaan tajwid-nya. Membaca Al-Quran seperti ini, menurut Imam Malik, Imam Nawawi dan Ibnu Taimiyah hukumnya harus (sunnah muakkad).

Membaca Al-Quran secara Tadarus juga sesuai dengan sabda Rasulullah

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tiada suatu kaum berkumpul di rumah-rumah Allah (Masjid), sedang mereka membaca kitab Allah (Al-Quran) dan bertadarus sesama mereka, melainkan akan diturunkan ke atas mereka ketenangan, kelimpahan rahmat, dan mereka akan dikelilingi oleh para malaikat serta Allah akan menyebut (memuji) mereka di hadapan para malaikat-Nya.” (HR Muslim)

Hadis Rasulullah tersebut menerangkan kepada kita, betapa tingginya derajat orang yang bertadarus di masjid. Bayangkan, nama kita disebut dan dipuji oleh Alah di hadapaan para malaikat-Nya!

Tak hanya itu, para malaikat atas perintah Allah menurunkan ketenangan dan kelimpahan rahmat-Nya.

Sayangnya, pahala yang sedemikian besar ini tidak bisa menarik perhatian umat Islam! Banyak masjid yang sepi dari bacaan Al-Quran, bahkan di bulan Ramadan, bulan turunnya Al-Quran.

Kalaupun ada umat Islam yang bertadarus, terutama di masjid-masjid kampung, kaidah tadarus-nya dilupakan. Mereka hanya sekedar membaca secara bergiliran, saling menyimak, tapi lupa untuk belajar dan memperbaiki bacaannya!

Bahkan tak jarang, mereka membaca dengan cepat agar cepat pula khatam Al-Quran. Semakin sering mengkhatamkan Al-Quran, semakin bisa dibanggakan!

Padahal hakikat tadarus, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Imam Malik dan Imam Nawawi, adalah untuk memperbaiki bacaan dan penguasaan tajwid. Tadarus adalah kesempatan terbaik bagi setiap muslim untuk saling menegur serta memperbaiki kesalahan masing-masing, dan bukan untuk sekedar membaca bergiliran sampai mengkhatamkan Al-Quran.

 

 

 

 

 

 


Keutamaan Tadarus Al-Quran di Masjid Keutamaan Tadarus Al-Quran di Masjid Reviewed by Himam Miladi on April 16, 2022 Rating: 5

No comments:

Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini

Powered by Blogger.