![]() |
Bersemangatlah menjadi pendakwah, sekalipun minimalis. Sekalipun hanya menyampaikan satu potongan ayat Al-Quran atau hadis Rasulullah |
Berdakwah
adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dasarnya adalah hadis Rasulullah (ﷺ):
وعن عبد الله
بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
"بلغوا عني ولو آية
Dari Abdullah bin Amr bin Ash (Radhiallahu anhuma) melaporkan
bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda, “Sampaikan dariku
bahkan satu ayat (dari Al-Quran).” (HR Bukhari)
Di dalam Al-Quran, Allah
berfirman mengenai kewajiban dakwah (menyeru pada agama),
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ
وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka (QS At-Tahrim, 66: 6).
Ayat
ini menerangkan kewajiban kita untuk memelihara diri sendiri (terlebih dahulu)
dan keluarga dari siksa api neraka. Dengan kata lain, ayat ini menerangkan
kewajiban berdakwah bagi setiap muslim, terutama laki-laki sebagai keluarga.
Mengenai
tafsir ayat ini, Imam Qatadah berkata: "Perintahkan mereka untuk taat
kepada Allah dan laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah
mereka untuk mengerjakan perintah Allah. Apabila kamu melihat mereka melakukan
kemaksiatan, maka tegurlah!"
Imam
Ibnu Jarir juga berkata: "Kita wajib untuk mengajarkan anak-anak kita
tentang agama Islam, kebaikan dan adab!"
Sedangkan
Ibnu Umar berkata: "Didiklah anakmu, karena kelak kamu akan ditanya
tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa yang telah kamu berikan kepada
anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan berlaku
taat kepadamu."
Dari
penjelasan para mufassir tersebut, dapat dipahami bahwa ayat ke-6 dari QS.
At-Tahriim itu merupakan sebuah perintah tegas kepada seorang muslim untuk
berdakwah agar dapat menjaga keluarganya dari siksa api neraka, yaitu dengan
cara memperhatikan pendidikan agama mereka dan selalu memperhatikan
tindak-tanduk mereka. Karena sebuah kewajiban, maka bila perintah tersebut
tidak dipatuhi atau tidak dijalankan dengan baik oleh seorang muslim, maka
tentunya ada konsekuensi yang akan dia dapatkan di akhirat nanti.
Dakwah,
menurut terminologi syariatnya adalah: mengajak keluar dari kegelapan menuju
cahaya kebenaran. Ada 4 (empat) macam kegelapan yang mana kita harus mengajak
orang keluar darinya:
·
Kegelapan syirik
menuju cahaya Tauhid
·
Kegelapan kejahilan
menuju ilmu
·
Kegelapan
kemaksiatan menuju ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
·
Kegelapan bidah
(amalan di luar syariat) menuju sunnah Rasulullah (ﷺ)
Allah
sangat menghargai orang-orang yang berdakwah atau mengajak kebaikan. Allah
berfirman,
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ
وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ٣٣
Dan
siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah
dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang
muslim (yang berserah diri)?” (QS Fusshilat, 41: 33).
Menurut
kebanyakan ahli tafsir, penghargaan Allah ini ditujukan kepada setiap orang
yang mengajarkan atau mengajak kepada kebaikan. Sekalipun hanya dengan satu
kata kebaikan, dan dia sendiri menjadi teladan dalam kebaikan tersebut.
Dari
ayat ini kita juga dapat memahami bahwa sesuatu yang paling utama dikerjakan
oleh seorang muslim ialah memperbaiki diri lebih dahulu, dengan memperkuat iman
di dada, menaati segala perintah Allah, dan menghentikan segala larangan-Nya.
Setelah diri diperbaiki, serulah orang lain mengikuti agama Allah. Orang yang
bersih jiwanya, kuat imannya, dan selalu mengerjakan amal yang saleh, ajakannya
lebih diperhatikan orang, karena ia menyeru orang lain dengan keyakinan yang
kuat dan dengan suara yang mantap, tidak ragu-ragu.
Tentu,
semua ini hanya bisa kita lakukan apabila kita punya ilmu. Umar bin Khattab
pernah berkata, “Tidak ada iman yang kokoh kecuali dengan ilmu.”
Rasulullah
(ﷺ) memberi apresiasi yang besar kepada
siapapun yang menyampaikan kebaikan. Sebagaimana yang pernah beliau (ﷺ) katakan kepada Ali bin Abi Thalib
(radhiallahu anhu), “Wahai Ali, usahamu untuk membimbing satu orang ke jalan
yang benar lebih bernilai daripada dunia dan semua isinya.” (HR Bukhari, Muslim
dan Al-Hakim).
Bersemangatlah
menjadi pendakwah, sekalipun minimalis. Sekalipun hanya menyampaikan satu
potongan ayat Al-Quran atau hadis Rasulullah (ﷺ).
Jangan
patah semangat untuk berdakwah. Sebab, setiap tetes keringat kita saat mengajak
kebaikan kepada orang lain akan menjadi cahaya di liang lahat kita nanti. Sebab
pahala kebaikan akan terus mengalir ke buku catatan perbuatan baik kita.
Nabi
(ﷺ) bersabda,
“Barangsiapa
mengajarkan atau merintis kebaikan, lalu kebaikan itu diikuti orang, maka ia
mendapat pahala dari orang yang mengikuti kebaikan tersebut, tanpa dikurangi
sedikitpun. Dan barangsiapa yang merintis kejelekan, lalu kejelekan itu diikuti
orang, amak ia mendapat dosa dari yang mengikuti kejelekan itu, tanpa dikurangi
sedikitpun.” (HR Muslim).
Dakwah
minimalis, dengan satu kata kebaikan sudah mendatangkan pahala yang besar.
Apalagi jika yang kita sampaikan lebih banyak lagi. Oleh sebab itu, jadilah
pendakwah yang terpelajar dan pembelajar. Artinya, sembari kita giat
mengajarkan kebaikan, kita juga tiada henti menuntut ilmu kebaikan. Pahamilah,
bahwa masyarakat di sekitar kita sudah berkembang pesat pengetahuan dan
wawasannya.
Dari Abu Hurairah (radhiallahu anhu), mengatakan bahwa
Rasulullah (ﷺ) bersabda, “Semua isi dunia
ini terkutuk, kecuali dzikrullah, orang yang taat kepada-Nya, orang terpelajar dan
pembelajar (pencari ilmu).” (HR Tirmidhi)

No comments:
Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini