Mari Menyempurnakan Salat untuk Mencegah Kemungkaran

 

salat mencegah kemungkaran
Jika kita memahami arti dari semua ini dalam salat kita, kita akan menyelesaikan salat sebagai orang yang berbeda (unsplash.com)

Katanya salat itu mencegah kemungkaran, tapi mengapa masih banyak orang yang terlihat rajin salat, masih juga mengerjakan maksiat, perbuatan keji dan dosa-dosa lainnya?

Memang betul, Allah berfirman,

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Ankabut, 29: 45)

Salat dikatakan dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar apabila dikerjakan dengan baik dan sempurna. Apabila ada seorang muslim mengaku sudah salat, tapi masih juga melakukan maksiat, maka salatnya belum sempurna. Orang tersebut hanya sekedar melakukan gerakan salat, tapi inti dari ibadah salatnya tidak sampai masuk ke hatinya. 

Kesempurnaan Salat Berawal Dari Kesempurnaan Wudhu

Kesempurnaan salat dimulai ketika kita berwudhu. Salat baru dapat dikatakan sah apabila kita sudah bersuci. Jika wudhu kita belum sempurna, maka salat kita juga dikatakan tidak sah karena kita masih belum menyucikan diri dari hadas.

Rasulullah () bersabda,

" لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ

“Tidak ada salat yang diterima tanpa wudhu (bersuci) (HR Muslim)

Dalam hadis lain, Rasulullah () bersabda,

 "‏ مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ ‏"‏ ‏.

“Jika waktu untuk salat (wajib) telah tiba, dan seorang Muslim melakukan wudhu dengan benar, (dan kemudian shalat) dengan kerendahan hati dan rukuk (kepada Allah), itu akan menghapus dosa-dosanya yang lalu, selama dia tidak melakukan dosa besar; dan ini berlaku untuk semua waktu.” (HR Muslim)

Ini baru perkara wudhu, belum lagi ibadah salat itu sendiri. Entah kita sadari atau memang belum kita ketahui, dalam melakukan salat kita banyak melakukan kesalahan yang membuat salat kita tidak sempurna.

Kesempurnaan Salat Mencegah Kemungkaran

Kesalahan umum yang sering dan banyak dilakukan umat Islam adalah melakukan salat dengan terburu-buru. Padahal, salah satu rukun salat adalah tuma’ninah atau berdiam diri sebentar setiap kali selesai melakukan satu gerakan salat. Sebagian ulama mengartikan tuma'ninah adalah menempatkan setiap bagian tubuh kita dengan benar ketika berada dalam posisi salat. Artinya, ketika ruku' maka kita harus menunggu setiap anggota tubuh kita ikut berada dalam posisi ruku. Ketika sujud, kita harus menunggu setiap anggota tubuh kita berada dalam posisi sujud.

Seperti yang disampaikan Rasulullah () dalam hadis di atas, kita yang melakukan salat dengan kerendahan hati dan rukuk (tunduk) kepada Allah, maka dosa-dosa kita akan terhapuskan, selama kita tidak melakukan dosa besar.

Ketika kita salat dan berdiri di hadapan Allah dengan hati yang penuh perhatian, tunduk, murni, mengarahkannya kepada Allah, dan membaca takbir (mengucapkan 'Allahu Akbar': Allah Maha Besar) untuk memulai salat, hakikatnya kita menyatakan bahwa Allah lebih besar dari siapapun dan apapun.

Kemudian, kita memulai salat dan memohon ampun kepada Allah Ta'ala dengan mengucapkan doa istiftah. Perhatikan makna salah satu doa iftitah: Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawati wal ardhi (Aku menghadapkan wajahku kepada Pencipta Langit dan Bumi, dan seterusnya). 

Kemudian, kita mencari perlindungan kepada Allah dari godaan setan (membaca ta’awudz/A’udzubillah) dan membaca Al-Fatihah, yang dikenal sebagai Umm Al-Kitab (induk Al-Quran), karena menggabungkan semua makna iman dan tauhid.

Surat Al-Fatihah disebut sebagai Ummul Kitab (Induk Al-Quran) karena memuat pujian kepada Allah, mengungkapkan rasa syukur, mengagungkan, mengakui Hari Pembalasan dan bahwa Allah adalah Tuannya , menyembah dan memohon kepada-Nya, serta meminta petunjuk kepada Tuhannya dan tidak ada kecualinya. Petunjuk di sini mengacu pada petunjuk jalan para nabi, dan orang-orang yang beriman.

Kemudian, kita yang sedang salat memohon kepada Allah  agar melindungi kita dari jalan orang-orang yang menimbulkan kemarahan [Nya] dan orang-orang yang sesat.

Kemudian ketika ruku' dan sujud, kita mengucapkan puji-pujian kepada Allah, menyampaikan salam kepada Nabi (), dan ditutup dengan salam yang diniatkan/ditujukan kepada imam, orang-orang di sekeliling kita, dan para malaikat yang ikut menyaksikan salat kita.

Jika kita memahami sepenuhnya apa artinya ini, akankah kita melakukan dosa dengan sengaja?

Jika kita memahami arti dari semua ini dalam salat kita, kita akan menyelesaikan salat sebagai orang yang berbeda (lebih baik) dengan cahaya batin yang lebih terang. Kita akan memperbaharui kepatuhan kita kepada Allah dan tidak akan pernah berani melanggar larangan-Nya.  Inilah yang dimaksud dalam firman Allah bahwa salat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Mari kita perbarui dan sempurnakan salat kita, dan memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mendirikan salat dengan sempurna.

Mari Menyempurnakan Salat untuk Mencegah Kemungkaran Mari Menyempurnakan Salat untuk Mencegah Kemungkaran Reviewed by Himam Miladi on April 28, 2022 Rating: 5

No comments:

Terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini

Powered by Blogger.